UPAYA PENGEMBANGAN WISATA SASTRA BERBASIS FOKLOR MELALUI WISATA RELIGI MAKAM MANTINGAN DI JEPARA (KAJIAN SASTRA PARIWISATA)
Abstract
Konsep simbiosis mutualisme antara wisata dan sastra menjadikan keduanya manarik untuk diteliti. Sastra memberikan gambaran mengenai tempat wisata melalui deskripsi di dalamnya, sedangkan wisata menjadi tempat referensi bagi penulis untuk mengungkapkan keindahanya melalui karya sastra. Keduanya saling melengkapi dan memberikan sumbangsih yang besar dalam dunia pariwisata maupun pengetahuan melalui membaca. Selain sastra tulis, hasil sastra lisan yang mampu mendatangkan wisatawan adalah wisata religi. Melalui cerita lisan dari masyarakat yang turun temurun menjadikan wisata religi semakin popular di era sekarang. Salah satunya adalah wisata religi yang ada di Mantingan Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan wisata sastra berbasis foklor melalui wisata religi makam Mantingan di jepara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan foklor sebab data yang diperoleh berwujud lisan dan dokumen tentang sejarah Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin. Sumber data berupa foklor hasil wawancara dan informasi dari media sosial seputar perjuangan Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin. Teknik pengumpulan data berupa baca, simak, dan catat. Teknik analisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam Mantingan dapat dikembangkan sebagai upaya pengembangan wisata sastra berbasis foklor melalui wisata religi di jepara baik melalui sastra lisan maupun sastra tulis. Salah satunya Atraksi yang memuat sejarah masjid, sejarah perjuangan, sejarah kisah cinta dan nilai-nilai yang dapat diteladani dari Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin. Ratu kalinyamat diabadikan dalam patung Tiga Wanita yang paling berpengaruh di Jepara, nama Desa Kalinyamat dan Sultan Hadirin diabadikan sebagai salah satu nama Rumah Sakit di Jepara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daftar PustakaAmanat , T. (2019). Strategi Pengembangan Destinasi Wisata berbasis Foklor (Ziarah Mitos: Lahan Baru Pariwisata Indonesia). Jurnal Pariwisata Terapan , 3(1), 65-75.
Artawan , G. (2020). Aku Cinta Lovina: Peran Sastra Dalam Mempromosikan Pariwisata Bali Utara. Jumpa, 7(1), 241-256.
Herbert , D. (2001). Literary Places, Tourism And The Heritage Experience. Annals of Tourism Research, 28(2), 312-333.
Hoppen , A., Brown , L., & Fyall, A. (2014). Literary tourism: Opportunities and challenges for the marketing and branding of destinations? Journal of Destination Marketing & Management, 3, 37-47.
Kemenparekraf. (1999). Kode Etik Kepariwisataan Dunia. Kemenparekfar RI.
Nofiyanti , F., Fitriana, R., & Mayasari , I. (2019). Ekranisasi Karya Sastra Traveling Sebagai Media Promosi Wisata Indonesia. Jurnal IKRA-ITH Humaniora , 3(3), 2.
Purwadi. (2009). Foklor Jawa . Yogyakarta : Pura Pustaka.
Putra, I. D. (2019). Sastra Pariwisata: Pendekatan Interdisipliner Kajian Sastra Dan Pariwisata. Seminar Nasional INOBALI 2019 (hal. 173-181). Universitas Dwijendra.
Putri, Tiara Anggraeni. 2019. Strategi Pengembangan Objek Wisata Religi (Studi Kasus Makom Dalem Santri Desa Kutaliman Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas). Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto.
Rijal , S., Badollahi, M. Z., Anjarsari, H., & Syamsidar. (2019). Potensi Sejarah Dan Budaya Mandar Dalam Perspektif Pariwisata . Makassar Sulawesi Selatan: Politeknik Pariwisata Makassar.
Rizqa, H. (2020, April Sabtu). Masjid Mantingan Jepara, Akulturasi Tiga Budaya. Dipetik November Minggu , 2020, dari Republika: https://republika.co.id/berita/q8zdur458/masjid-mantingan-jepara-akulturasi-tiga-budaya
Sudarmanto , B. A. (2020). Sastra Lisan Dalam Menunjang Pengembangan Pariwisata Di Sumatera Selatan. Logat, 7(1), 1-14.
Suwena , I. K., & Widyatmaja, I. G. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar Bali: Pustaka Larasan.
Daftar Informan:
KH. Ali Syafi’i selaku juru kunci Makam Mantingan, wawancara dilakukan pada 15 November 2020 pukul 10.30.
DOI: https://doi.org/10.25077/majis.3.2.53.2021
Refbacks
- There are currently no refbacks.