REPRESENTASI TOKOH UTAMA DALAM FILM MANTAN MANTEN KARYA FARISHAD LATJUBA

Dwi Rahmawati

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan sikap dan sifat anatar wanita kota dan desa. Sikap dan sifat di sini mencakup disaat bersosial, bekerja, dalam rumah tangga, dan orang tua. Keistimewaan wanita dideskripsikan dalam Film Mantan Manten bahwa wanita harus bisa mandiri tetapi tetap menjadi wanita yang lemah lembut agar tidak hilang keanggunannya. Ada kritik untuk perempuan-perempuan di luar sana yang ingin menikah tetapi hanya mengandalkan pekerjaan seorang suami saja. Seorang perempuan memiliki pendirian yang kuat, tegar dan hatinya yang lapang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana Norman Fairclough. Subjek penelitian ini adalah film Mantan Manten dilihat dari teks dan konteksnya. Sedangkan, objek penelitian yang akan dianalisis adalah representasi tokoh utama yang merupakan seorang perempuan kota dengan kepribadian yang keras kepala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Mantan Manten  memberikan gambaran sifat mandiri dan keras kepala seorang wanita karir dengan ambisi yang sangat tinggi. Namun, keadaan tersebut berubah semenjak dia tinggal di desa dan mengenal apa itu ikhlas, sabar dan syukur. Mencoba memberi pandangan bahwa tidak selamanya patriarki itu selalu buruk. Tingkat stres antara perempuan kota dan desa akan berbeda jika menghadapi masalah, seperti masalah pernikahan.

 


Full Text:

PDF

References


Andini, A. (2019). Pertengkaran dan masalah ekonomi: penyebab utama perceraian. Lokadata. https://lokadata.id/artikel/tingkat-perceraian-lebih-tinggi-dari-perkawinan

Islami, M. N. (2014). Representasi Masyarakat Urban Jakarta dalam Film Jakarta Maghrib. Commonline Departemen Komunikasi, 2(2).

Jirzanah. (2017). Pandangan tentang Moralitas Perempuan Jawa dalam Perspektif Etika. Menara Ilmu Etika Terapan.

Kusumawardani, N. N. (2017). Melawan Citra Perempuan dalam Budaya Jawa. Rilis.Id. http://rilis.id/Melawan-Citra-Perempuan-dalam-Budaya-Jawa

Meyra, K. A., Rahmat, W., & Putri, F. R. (2018). Allusion in Novel" 24 Jam Bersama Gaspar Sebuah Cerita Detektif" by Sabda Armandio Semantic Approach. Curricula: Journal of Teaching and Learning, 3(2), 120-129.

Sakinah, Y. A. (2017). Potret Sosial Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari (Issue Strata 1). Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Sumatra Barat.

Sholikhati, I. N., & Mardikantoro, H. B. (2017). nalisis Tekstual dalam Konstruksi Wacana Berita Korupsi di Metro TVdan NETdalam Perspektif Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2).

Tanesia, R. O. (2013). Wacana Mengenai Human Trafficking dalam Film “ Jamila dan Sang Presiden .” Jurnal E-Komunikasi, 1(2), 49–59. https://media.neliti.com

Tazakka, M. S., Dewa, R. P., & Putro, A. A. (2020). Representasi Nilai-nilai Budaya Jawa pada Film (Studi Semiotika Representasi Nilai-nilai Budaya Jawa pada Film “Mantan Manten” Karya Farishad Latjuba). Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(4), 161–177.

Widigdha, A. D. (2013). Perbedaan Gadis Kota dan Gadis Desa. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/a.dwisatya/552bfc2b6ea834e9648b46f2/perbedaan-gadis-kota-dan-gadis-desa




DOI: https://doi.org/10.25077/majis.3.1.46.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.