HIBRIDITAS PADA NYAYIAN RAKYAT LANCANG KOCIK SUKU SAKAI DI DESA PETANI KABUPATEN BENGKALIS

Listi Mora Rangkuti, Khairil Anwar, Ferdinal Ferdinal

Abstract


Tulisan ini bertujuan untuk menemukan hibriditas budaya pada nyanyian rakyat Lancang Kocik di tengah-tengah masyarakat suku Sakai di Desa Petani, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Analisis pada tulisan ini dilakukan dengan cara deskriptif dengan menjadikan teks nyanyian rakyat Lancang Kocik sebagai objek kajian serta mengamati konteks yang membangun setiap elemen budaya masyarakat pemilik nyanyian rakyat ini. Metode penelitian dilakukan dengan cara menentukan dan mengobservasi Desa Petani sebagai latar nyanyian rakyat Lancang Kocik, selanjutnya melakukan wawancara mendalam kepada narasumber, serta mengumpulkan data, lalu mengolahnya, sehingga dihasilkan kesimpulan bahwa hibriditas dalam nyanyian rakyat Lancang Kocik telah menghasilkan makna dan identitas baru.


Keywords


hibriditas, lancang kocik, suku Sakai, dan budaya

Full Text:

PDF

References


Anwar, Khairil. 2010. “Bagurau: Sastra Lisan Minangkabau Di Luhak Nan Tigo Sumatera Barat.” Universitas Udayana.

Darma Putra, I. 2011. “Politik Identitas Dalam Teks Sastrawan Bali.” Journal of Bali Studies 1(1): 124–51.

Elyati, Henni, Zulfan Saam, and Yusni Ikhwan Siregar. 2015. “Kearifan Lokal Masyarakat Sakai Dalam Melestarikan Hutan Dan Sungai Di Kecamatan Mandau.” ilmu Lingkungan.

Imron, Ali. 2016. “Jennifer Egan, Hibriditas Sastra, Dan Perkembangan Avant Garde Di Amerika; Kajian Sosiologis Terhadap Novel A Visit From The Goon Squad.” 12.

Lembaga Adat Melayu Riau. 2018. Pendidikan Budaya Melayu Riau: Buku Sumber Pegangan Guru. Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Maslikatin, Titik, Novi Anoegrajekti, and Sudartomo Macaryus. 2015. “Ritual Using Dan Jawa: Mitos Hibriditas Budaya Sebagai Integrasi Dan Harmoni Sosial Using and Javanese Rites: The Myths of Cultural Hybridity As Social Integration and Harmony.” Literasi 5(2): 187–95.

Maryelliwati, M., Rahmat, W., & Anwar, K. (2019). Maintenance of Minangkabau Culture in Randai at Mungka Based on Education And Tourism. Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra, 1(2).

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

———. 2013. “Posmodernisme Dan Hipermodernitas:Hibriditas Tanda Dan ‘Matinya’ Realitas.” Linguistika Kultura.

Setiawan, Ikwan. 2016. “Hibriditas Budaya Dalam Lintasan Perspektif.” Matatimoer Institute. https://matatimoer.or.id.

Sofyan, Ahmad. 2009. “Sejarah Perkembangan Bahasa Sakai.” Linguistika 19(37).

Suyadi. 2019. “Hibriditas Budaya Dalam Ketoprak Dor.” Jurnal Masyarakat & Budaya 21(2): 191–202.

Wawancara dengan narasumber: Abian sebagai Kepala Suku Sakai Desa Petani dan Dariyat sebagai Kepala Seni dan Budaya Suku Sakai Desa Petani. (wawancara ke Pemukiman Suku Sakai Desa Petani pada 16 Februari 2020).




DOI: https://doi.org/10.25077/majis.3.1.48.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.